Kebahasaan
Memahami kalimat yang
ambigu
Pada wacana “Longsor Dini Hari”,
Anda dapat menemukan frasa atau kaimat yang ambigu. Ambigu bearti bermakna
ganda. Contoh kalimat yang memiliki makna ambigu adalah kalimat berikut.
Warga baru sadar setelah longsorkedua
datang.
Kalimat
tersebut dikatakan ambigu karena dapat ditafsirkan sebagai berikut.
1. Warga
itu baru sadar setelah longsor yang kedua datang.
2. Warga
yang baru itu sadar setelah longsor kedua datang
Kegandaan makna juga terjadi dalam
kata polisemi. Akan tetapi. Kegandaan makna dalam polisemi berasal dari kata,
sedangkan kegandaan makna dalam ambiguitas berasal dari satuan gramatikal yang
lebih besar, yaitu frasa atau kaliat dan terjadi sebagai akibat penafsiran
struktur gramatikal yang berbeda.
Untuk
lebih memahami, perhatikan beberapa contoh kalimat yang ambigu berikut.
1. Orang
malas lewat di sana. dapat ditafsirkan :
a.
Jarang ada orang yang mau lewat di sana.
b.
Yang mau lewat di sana hanya orang yang
malas.
2. Buku
sejarah baru terbit minggu ini. dapat ditafsirkan :
a.
Buku sejarah itu baru terbit minggu ini.
b.
Buku yang berisi sejarah baru(bukan
sejarah yang lama) baru terbit minggu ini.
Untuk menghindari kesalahan
enafsiran seperti contoh di atas, dalam pengungkapannya, penutur sebaiknya
menggucapkan dengan intonasi yang tepat (dalam penuturan lisan), dan dalam
bahasa tulis pengguna bahasa dapat menggunakan tanda penghubung pada
bagian-bagian yang ambigu. Pada buk sejarah baru terbit minggu ini, hendaknya
diberi tanda hubung pada sejarah-baru (jika yang dimaksud adalah “buku yang
berisi sejarah yang baru”, bukan yang lama) atau buku-sejarah (jika yang
dimaksud “jenis buk sejarah”, bukan buku
matematika).
Tes Kompetensi 7.2
1.
Kalimat-kalimat
berikut adalah kalimat yag ambigu.
a.
Dodi bersahabat
karib dengan sulaeman. Dia sangat mencintai istrinya.
b.
Istri lurah yag
baru itu cantik.
c.
Suami istri itu
sedang berlibur ke Australia.
d.
Lukisan Affandi
laku terjual dalam pameran kemarin malam
di TIM.
e.
Para peracang
busana wanita telah hard dalam seminar itu.
2.
Cobalah
tafsirkan maknanya.
3.
Perbaikilah
supaya menjadi kalimat yang tidak ambigu!
Sumber :
Tukan.
P. 2006. Mahir Bahasa Indonesia SMA Kelas XI Program IPA dan IPS. Jakarta:
Yudistira.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar