Senin, 30 Desember 2013

dia kembali

DIA KEMBALI

Siang ini adalah siang yang indah. Hangatnya sinar mentari mulai timbul dan terasa di tubuhku. kicauan burung-burung yang merdu sudah tidak terdengar lagi. Hanya suara motor yang melintas di telingaku, tidak terkalah lagi suara motor anak kuliyah pulang dan pergi yang hampir memadati kota ini. Hari yang tidak pernah ku duga tiba-tiba datang sosok yang tanpam mendekatiku.
Rasa bertemu dengan sahabat yang sudah hampir beberapa tahun  terpisah oleh jarak dan waktu sehingga tidak  bisa bersama. tapi  siang ini aku bisa mendapatkan rasa kebersamaan itu lagi, rasa ungkapan terima kasih ini tidak bisa ku ungkapkan lagi dengan bentuk apa pun, aku hampir tidak mengenali dirinya, banyak yang berubah dari dia,wajah dan penampilannya semuanya berubah, hingga membuat aku tidak mengenalinya sedikitpun. Namun allah berkehendak lain, tanpa aku sadari dan tanpa kuduga ternyata dia masih mengenali diriku.
Fahmi hidayatullah, begitulah nama lengkapnya. Terus menahan rasa bahagianya yang ingin ia wujudkan dalam bentuk gelakan tawa.  Sinar  Matahari yang terpancar diwaktu siang itu sangatlah hangat. Serasa mengalir aura kerinduan dan menepis segala macam keburukan .Angin bertiup sepoi-sepoi. Menggoyangkan daun-daun yang tumpuh liar di tanah yang luas.  Fahmi telah memasuki kampus Universitas Islam Riau , dimana tempat ingin menemui sahabat kecilnya
Sejak pagi Amira telah sibuk dikos membersihkan disetiap sudut ruangan, kamar dan halaman rumah,serta ruang masak, pagi itu amira sengaja membersihkannya lebih awal, peluhnya mengucur, namun senyum puas dan lega menyerungah dari rautnya.
“ Alhamdulilah,”
Lengah ia sepuh dengan syukur.  Senyum simpul kegembiraan tersirat dari bibir mungilnya. Selangkah ia beranjak, deringan SMS bergetar  menanti untuk dibaca.


Assalamu’alaikum
Dek Amira? , bsa temui  fahmi d taman  skrng?
 ( Fahmi )
Amira melempar senyum. Ia ingin tertawa membaca SMS itu, simpel dan membuat ia tertawa. Tapi dia tahu maksud dari sms itu, amira segera membalasnya.
Wa’alaikum salam
Ya, bsa tgu bntr !
Kini tiba saatnya ia beranjak dan  bersiap-siap untuk menemui sahabat kecilnya, langkahnya pasti dan mantap. Sejenak ia rapikan  berkas-berkas yang berantakkan di atas kasurnya,  namun segera ia bergegas menuju ketaman. Jaraknya lumayan jauh dari tempat kosnya. Butuh beberapa menit untuk sampai. 
                                                   ***
“Assalamu’alaikum, maaf  lama menunggu!”
Sosok gadis cantik bentuk poster yang mungil dan  memakai jilbab merah yang berdiri dibelakang cowok dan sambil  menyapa seorang pria memakai kemeja biru kotak-kotak beserta seorang  teman yang ada disampingnya.
“Wa’alaikum salam, maaf juga sudah mengganggu waktunya!”
“Emm, nggak apa-apa .”
Aku terpaku melihat fahmi sahabatku, kini ia telah tumbuh menjadi pria yang tampan. Banyak perubahan yang terjadi pada dirinya. Setelah sekian lama aku tidak bertemu dengannya. Kami saling melihat satu sama lain, ada rasa yang tak pernah kami bayangkan bisa bertemu kembali sungguh Allah Maha mendengar doa kami.
Amira sambil menyunggingkan senyum ramah, begitu juga dengan fahmi dan memulai pembicaraan. Dan mereka sambil menuju ke tempat duduk yang ada didekatnya.
“ Hmm… ini benar sama Amira?” banyak ya yang berubah dari mu sekarang dari penampilan dan tak kalahnya lagi kamu kelihatannya makin cantik dan tumbuh menjadi wanita yang anggun. Dan sungguh luar biasanya lagi kamu sekarang menjadi akhwat ya? Sungguh luar biasa perubahan yang terjadi dengan dirimu Amira.
Amira hanya menundukkan kepala dan nggak tahu apa maksud dari semuanya itu, mungkin itu sapaan dari seorang sahabat yang telah lama tidak bertemu.
“Amira gimana kabarmu sekarang.”
“kabar ku alhamdulilah sehat.” Fahmi kok kelihatannya dirimu nggak seperti dulu !
“Hmm… emang kenapa dengan diriku, amira? “
“Maaf ya fahmi? Mu sekarang kelihatan makin hitam dan jelek . Hehehe……
“Ah mu ni mira,ada-ada aja ya, biasa…? aku kan anak atlet. Jadi, ya kek gini lah adanya. Oh ya mira rencananya  liburan ini aku mau ngajak mu ke suatu tempat dimana tempat selama ini aku menuntut ilmu, karena aku tahu kamu dari dulu pengen bangetkan ketempat itu seperti apa dan gimana keadaan di sekitarnya ! Jadi mu  maukan kesana bersama ku?
“Tak perlu sungkan Amira, rasanya tak enak jika menolak kebaikan seseorang . Apalagi yang ditolak itu ajakan dari seorang sahabat .
“Amira mau kan pergi?” sekali ini…… aja, mau ya ?
Sejenak  amira terdiam, lantas tersenyum simple dari raut wajah amira. Tapi, amira tidak yakin bisa ikut fahmi?
Fahmi mengernyitkan dahi kembali menyaksikan letak kebimbangan dalam raut wajah sahabatnya. Amira aku adalah orang yang paling bahagia bisa bersama-sama pergi ke tampat itu, apa lagi yang ku ajak ini adalah sahabat  satu-satunya sahabat kecil ku yang sudah lama pengen ketempat itu dan kini saatnya aku ingin mengabulkan keinginan mu, udah sekian lama ku cari bahkan udah beberapa tahun kita nggak pernah ketemu bahkan nggak tau gimana kabar kita antara satu sama lain, pada saat itu juga aku merindukan masa-masa yang indah,tertawa bersama, makan bersama yang selalu kita lalui bersama, aku setiap hari setiap saat berdo’a pada-Nya, semoga kita bias bersama lagi, kini allah memberikan jalan itu, kebahagian aku akan terasa tidak lengkap bila kamu menolak ajakan ku!
“Amira terdiam, ia merasa tersanjuk dengan kalimat serta ajakan yang tulus dari sahabatnya. Ia teramat senang dengan ajakan fahmi. Bahkan sudah lama ia menginginkan untuk pergi ke tempat itu. Dan kini, tanpa ia ragu. Ia langsung mengiyakan ajakan tersebut.
Gitu dong amira ? ya udah nantik aku kasi kabar lagi kapan kita akan kesana.
Amira tersenyum simpul dengan penuh kebahagian yang ia bisa rasakan bersama sahabat lamanya. Hari pun semakin siang suasana disekitar kampus terasa hangat sehingga membuat kulit ku akan terbakar. Dan pertemuan ku sama fahmi pun berakhir di bawah pohon beringin.
                                                   ***
Pukul enam lewat dua puluh menit kapal yang kami tumpangi berhenti dipelabuhan merak. Sekitar tiga menit kami baru bisa keluar dari antrian yang cukup padat, tubuhku yang mungil dengan mudahnya bisa keluar dari desakan para penumpang  begitu juga dengan sahabat ku yang berebut ingin keluar dan menemui sanak keluarga yang sudah meunggu di pelabuhan tersebut. Aku mengamati satu persatu wajah mereka yang ada disekitar pelabuhan namun tak satupun yang ku kenal.
Fahmi  melihat gaya Amira yang lucu membuat dirinya nggak bisa menahan tawa,tawanya  membuat Amira terjaga dari amatan nya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar